SariAgri - Memiliki wilayah garis pantai yang cukup luas, Provinsi Banten sangat berpotensi besar untuk mengembangkan bidang perikanan. Hal itu disampaikan Gubernur Banten, Wahidin Halim dalam sebuah webinar bertajuk Meneropong Potensi Kelautan dan Perikanan Terpadu dan Berkelanjutan Provinsi Banten di Ruang Rapat Rumah Dinas Gubernur Banten Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 158 Kota Serang (Rabu, 7/4/2021).
Dalam sambutannya, Wahidin Halim menyebut kalau potensi perikanan di wilayah Banten belum dikelola secara maksimal. Dikatakan, selama ini terjadi perdebatan bagaimana mengoptimalkan nelayan. Namun sampai hari ini, nasib nelayan mulai berubah ke arah yang lebih baik dan produktif.
"Bagaimana kita meningkatkan kemampuan mereka secara profesional," ungkap Gubernur.
https://perikanan.sariagri.id/68677/dihantam-gelombang-nelayan-di-ntt-hilang
Ia menyebut kebutuhan ikan di Provinsi Banten dan DKI Jakarta cukup besar. Di sisi lain, hingga saat ini Provinsi Banten belum memiliki buffer stock (persedian yang disiapkan) ikan. Sehingga ketika harga ikan naik, diharapkan bisa menyeimbangkan harga dipasaran.
"Seharusnya, kita punya cold storage yang besar agar mampu menyimpan kebutuhan selama beberapa bulan," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga ungkapkan adanya kapal-kapal dari luar negeri yang membeli ikan langsung ke nelayan di tengah laut. Sehingga pelabuhan perikanan dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) harus mendapatkan perhatian.
Selain itu, Gubernur Wahidin ungkapkan potensi benur di wilayah selatan Banten yang cukup baik, potensi budidaya sidat yang sudah diekspor ke Jepang. Tetapi masih tangkapan liar, hingga potensi perikanan darat lainnya cukup besar.
"Produksi perikanan darat belum mampu memenuhi permintaan pasar sendiri (Provinsi Banten). Sementara daerah Maja dan daerah permukiman lainnya terus berkembang ," ungkapnya.
Gubernur juga mengajak para peserta webinar, khususnya para alumni Perikanan dan Kelautan IPB, untuk berkonsentrasi sesuai kompetensi mengembangkan produksi ikan.
"Oleh karena itu, saya menyambut baik atas Webinar ini. Saya harap memberikan manfaat langsung yang bisa diimplementasikan oleh Provinsi Banten. Semoga memberi manfaat bagi masyarakat Banten," pungkasnya.
Sebagai informasi, di Provinsi Banten terdapat 37 kecamatan, 133 desa pesisir dengan produksi ikan tangkap mencapai 52.453 ton. Produksi ikan laut ini didaratkan 38 TPI (Tempat Pelelangan Ikan), 22 PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan), 1 PPP (Pelabuhan Perikanan Pantai), 1 PPN (Pelabuhan Perikanan Nusantara).
Saat ini, berdasar UU Nomor 23 Tahun 2014, Provinsi Banten mengelola tiga (3) pelabuhan perikanan : Pelabuhan Binuangen, Pelabuhan Cituis, dan Pelabuhan Labuan.