SariAgri - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan melalui tambak milenial atau Milenial Shrimp Farming (MSF) yang dibangun di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, telah berhasil melakukan panen perdana.
Slamet menjelaskan tambak milenial di Jepara dengan jumlah kolam 29 unit dengan diameter 20 meter tersebut berhasil panen parsial pertama dengan masa pemeliharaan 67 hari, sebanyak sekitar 4,3-4,5 ton. Dia mengataka, keberhasilan tersebut memiliki keunggulan yaitu tetap memperhitungkan keberlanjutan lingkungan.
“Salah satu program unggulan kami dalam rangka mendongkrak peningkatan produksi udang mulai menampakkan hasil salah satunya tambak milenial yang berada di Jepara, sudah mulai panen perdana secara parsial. Sesuai dengan namanya, kami mengajak kaum milenial untuk berbudidaya ikan,” ujar Slamet melalui keterangan resmi KKP, Jumat (9/4).
Berita Perikanan
Slamet menargetkan, dari program tersebut dapat mencetak tenaga-tenaga milenial untuk menjadi pelaku utama budi daya udang yang profesional. Dia menyebut, BBPBAP Jepara sudah mendidik 28 teknisi yang terdiri dari 8 perempuan dan 20 laki-laki lulusan sarjana dari perguruan tinggi terkemuka untuk siap terjun menjadi teknisi tambak maupun pengusaha tambak.
“Kami mengharapkan lahir para generasi muda yang mau terjun ke budidaya ikan. Sehingga produktivitas perikanan nasional terus ditingkatkan,” ucap Slamet.
Slamet menyatakan Gerakan Milenial Bertambak diharapkan mampu menggerakkan peningkatan produksi udang nasional dengan keterlibatan generasi milenial dan pemanfaatan inovasi teknologi akuakultur 4.0 untuk budi daya yang lebih smart, produktif, scalable dan berkelanjutan.
Kedua, lanjut dia, menciptakan lapangan pekerjaan baru diharapkan dapat menyerap tenaga kerja. Ketiga, menerapkan inovasi teknologi budi daya udang dengan menggunakan kolam bundar yang berbasis teknologi digitalisasi 4.0.
Keempat, mengikutsertakan generasi milenial, di bawah usia 35 tahun, untuk menjamin keberlanjutan program dari generasi ke generasi. Kelima, meningkatkan produktivitas lahan tambak.